18 Desember 2015

Jual Blog-mu, Shaggy!

Pada umumnya banyak blogger yang membuat blog disertai dengan keinginan murni hanya ingin berbagi konten yang berisi teks, gambar, dan video. Dalam perkembangannya, jika blogger tersebut mampu membuat konten yang menarik perhatian orang lain yang tentu saja menambah kunjungan maka orientasi untuk berbagi mulai berubah dan ia mulai memasang berbagai iklan yang menawarkan produk baik jasa maupun barang. Hal tersebut bukan masalah benar atau salah namun ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan.

Ilustrasi Screenshot Beranda Dipopedia Pada Beberapa Perangkat - Dipopedia

Adapun hal yang perlu dipertimbangkan oleh blogger untuk 'menjual' blog-nya, yaitu:
  1. Tema Blog. Tampilan suatu blog memang seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menimbulkan kenyamanan dan juga kepercayaan yang tinggi dari pengunjungnya. Tampil beda itu perlu dan harus! Hindari kesan meniru tema blog lain dan jika memang mampu sewalah jasa perancang blog yang baik agar tema blog yang diaplikasikan terkesan unik, menarik, nyaman dan bisa menumbuhkan kepercayaan. Tema blog juga harus bisa menyesuaikan perangkat pengakses karena saat ini banyak orang sudah bisa memanfaatkan jaringan internet untuk berbisnis. Tampilan tema blog yang dapat menunjang penelusuran pengunjung baik yang menggunakan komputer desktop atau perangkat mobile.
  2. Penempatan Iklan. Ruang blog itu sangat terbatas yang membuat blogger tidak mungkin bisa menampilkan segala informasi yang dimilikinya termasuk iklan. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan penempatan iklan yang baik dan jangan sampai menimbulkan kesan memaksa hingga mengganggu kenyamanan pengunjung. Peletakan iklan umumnya diaplikasikan pada bagian header, sidebar dan footer serta di dalam posting.
  3. Waktu Loading Blog. Semakin banyak iklan yang diaplikasikan pada blog, niscaya akan menambah waktu loading blog yang membuat pengunjung Anda harus menunggu sampai benar-benar blog ditampilkan pada layar monitornya. Kalau sudah begitu, dijamin 100% pengunjung tadi enggan untuk kembali meskipun tampilan blog sudah memberinya rasa nyaman dan aman serta konten/produk yang ia butuhkan. Jangan biarkan hal itu terjadi. Selalu monitor waktu loading blog setiap kali ada penambahan/pengurangan konten atau iklan agar pengunjung blog tidak menunggu dalam waktu yang lama untuk mendapatkan keinginannya.
  4. Merangkul Pengunjung. Pengunjung selalu datang dan pergi namun jika beruntung maka Anda memiliki pengunjung setia dan juga, tentu saja, royal. Terhadap pengunjung baru atau lama, setia atau tidak, Anda harus rela meluangkan untuk membangun relasi dengan mereka. Berilah hadiah dengan cara yang kompetitif serta, tentu saja, memberikan keuntungan baik bagi Anda sebagai pengelola blog maupun pengunjung yang berpartisipasi juga para pemiliki/pemasang iklan. Kirimlah surel persuasif dan personal yang tujuannya adalah untuk mengukur kepuasan pengunjung blog.
  5. Manfaatkan Media Sosial. Media sosial (contohnya Facebook atau Twitter) merupakan toko daring yang dapat dengan mudah didapat nyaris tanpa biaya apa pun yang berkaitan dengannya. Adalah suatu tantangan nyata dimana Anda harus bisa berpromosi tanpa menimbulkan kesan berdagang karena Anda disitu untuk mempromosikan blog bukan produk yang dijual pada blog.
  6. Buatlah Laporan Statistik. Dengan angka maka banyak hal yang dapat disampaikan. Oleh karena itu perlu menyusunnya sehingga dapat dianalisa untuk mengambil suatu keputusan. Hindarilah menampilkan data statistik secara langsung pada bagian blog baik header, sidebar, dan/atau footer untuk menampilkan seberapa banyak jumlah pengakses blog, peringkat blog, dan segala macam yang berhubungan dengannya. Data seperti itu tidak berguna banyak terutama bagi pengunjung karena akan memengaruhi waktu tunggu loading blog. Laporan statistik yang sederhana dan mudah dipahami akan lebih menarik bagi pengunjung yang dengan sendirinya akan membuka peluang bagi pengelola blog untuk mendapatkan prospek.
Tidak ada komentar: